Tampilkan postingan dengan label HUT KEMERDEKAAN RI KE-69 TAHUN 2014. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label HUT KEMERDEKAAN RI KE-69 TAHUN 2014. Tampilkan semua postingan

Selasa, 25 November 2014

“SURAT UNTUK IBU DAN BAPAK GURU DARI MENDIKBUD RI” - SAMBUTAN MENDIKBUD / MANDIKDASMEN RI PADA PERINGATAN HARI GURU NASIONAL (HGN) KE-69 TAHUN 2014

Ibu dan Bapak Guru yang saya hormati dan muliakan, 

Semoga Ibu dan Bapak Guru dalam keadaan sehat, bahagia, dan penuh semangat saat surat ini menemui Ibu dan Bapak sekalian. Seiring dengan peringatan Hari Guru ini, atas nama pemerintah, saya menyampaikan apresiasi kepada Ibu dan Bapak Guru semua yang telah mengemban tugas mulia serta mengabdi dengan hati dan sepenuh hati. Izinkan saya dengan rendah hati menyampaikan rasa hormat, rasa terima kasih, dan rasa bangga atas pengabdian Ibu dan Bapak sekalian.

Menjadi guru bukanlah pengorbanan. Menjadi guru adalah sebuah kehormatan. Ibu dan Bapak Guru telah memilih jalan terhormat, memilih hadir bersama anak-anak kita, bersama para pemilik masa depan Indonesia. Ibu dan Bapak Guru telah mewakili kita semua menyiapkan masa depan Indonesia. Mewakili seluruh bangsa hadir di kelas, di lapangan, bahkan sebagian harus mengabdi dengan fasilitas ala kadarnya demi mencerahkan dan membuat masa depan yang lebih baik untuk anak-anak kita. Saya ingin menggarisbawahi bahwa persiapan masa depan bangsa dan negara Indonesia ini dititipkan pada Ibu dan Bapak Guru.


Saya menyadari masih banyak tanggung-jawab pemerintah pada Guru yang belum ditunaikan dengan tuntas. Kita harus mengakui bahwa bangsa ini belum menempatkan guru sebagaimana seharusnya. Guru memiliki peran yang amat mulia dan amat strategis. Saya percaya bahwa cara kita memperlakukan guru hari ini adalah cermin cara kita memperlakukan persiapan masa depan bangsa ini. Kita harus mengubah diri, kita harus meninggikan dan memuliakan guru. Pemerintah di semua level harus menempatkan guru dengan sebaik-baiknya dan menunaikan secara tuntas semua kewajibannya bagi guru. Pekerjaan rumah pemerintah, di semua level masih banyak, mulai dari masalah status kepegawaian, kesejahteraan, serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan guru harus dituntaskan.

Meskipun demikian, dibalik semua permasalahan yang ada, pendidikan harus tetap berjalan dengan baik. Di pundak Guru, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, ada wajah masa depan kita. Setiap hari Ibu dan Bapak Guru menemui wajah masa depan *Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Peringatan Hari Guru Tahun 2014 Selasa, 25 November 2014 Indonesia, dan di ruang-ruang kelas itulah anak-anak bersiap bukan saja untuk menyongsong tetapi juga untuk memenangkan masa depan.

Hari-hari di depan kelas tentu menyedot energi. Anak-anak yang menuntut perhatian. Tugas-tugas Guru yang menumpuk. Masih banyak ruang kelas yang tak memadai, fasilitas belajar yang ala kadarnya, atau suhu udara yang tidak selalu bersahabat, ibu dan bapak guru yang saya hormati, teruslah hadir membawa senyum; berbekal kerahiman, songsonglah anak-anak bangsa ini dengan kasih sayang; hadirlah dengan hati dan sepenuh hati.

Kita semua sadar bahwa pendidikan adalah ikhtiar fundamental dan kunci untuk kita dapat memajukan bangsa. Potensi besar di Republik ini akan dapat dikembangkan jika manusianya terkembangkan dan terbangunkan. Kualitas manusia adalah hulunya kemajuan dan pendidikan adalah salah satu unsur paling penting dalam meningkatkan kualitas manusia.

Pada kesempatan ini saya mengajak kita semua untuk melihat pendidikan bukan semata-mata urusan negara, urusan pemerintah. Tanpa mengurangi peran negara, karena negara masih harus menyelesaikan tanggung-jawab yang belum tuntas dan meningkatkan kinerjanya, saya mengajak semua warga bangsa Indonesia untuk ikut bekerja sama demi masa depan Indonesia yang lebih baik. Ya, secara konstitusional mendidik adalah tanggung jawab negara, tetapi secara moral mendidik adalah
tanggung jawab setiap orang terdidik.

Saya mengajak semua kalangan, mari terlibat untuk membantu sekolah, guru, madrasah, balai belajar, dan taman belajar. Kita terlibat untuk mendorong kemajuan pendidikan. Untuk itu pula, kepada Guru, Kepala Sekolah, dan Tenaga Kependidikan mari kita bukakan pintu lebar-lebar. Kita mengajak dan memberi ruang kepada masyarakat untuk ikut terlibat, memikirkan, dan berbuat untuk kemajuan dunia pendidikan kita.

Ibu dan Bapak Guru yang saya muliakan,

Potret Indonesia hari ini adalah potret hasil dunia pendidikan di masa lalu. Potret dunia pendidikan hari ini adalah potret Indonesia masa depan. Jadikan rumah kita dan sekolah kita menjadi zona berkarakter mulia. Izinkan anak-anak kita merasakan rumah yang membawa nilai kejujuran. Izinkan anak-anak kita merasakan sekolah yang guru-gurunya adalah teladan. Biarkan anak-anak kita mengingat Kepala Sekolahnya dan seluruh Tenaga Kependidikan di sekolahnya sebagai figur-figur bersih dan terpuji karakternya.

Bayangkan Ibu dan Bapak Guru yang terhormat, kelak anak-anak kita akan hidup di era baru. Mereka hidup di era yang korupsi sudah dianggap sebagai sesuatu yang basi, sesuatu yang bukan lagi kelaziman, dan tidak semata-mata dipandang sebagai persoalan pelanggaran hukum, tetapi lebih dari itu korupsi menyangkut persoalan harkat dan martabat kemanusiaan. Pada suatu saat, ketika anak-anak kita, murid-murid itu telah dewasa dan berkiprah di dalam masyarakat, mereka kelak bisa bertutur, "Saya belajar jujur, dan belajar integritas dari Guru". Seraya, nama Ibu/Bapak Guru disebut. Ibu dan Bapak Guru mungkin saja tidak mendengar langsung ucapan-ucapan itu, tetapi yakinlah bahwa melalui anak didik yang meneladani Ibu/Bapak Guru itulah aliran pahala untuk Ibu dan Bapak tidak akan pernah berhenti. Pahala yang tiada henti-hentinya melalui anak-anak didik yang menjadi manusia berkarakter mulia, yang menjalani hidup dengan kejujuran dan berintegritas.

Karakter memang tidak cukup diajarkan melalui lisan dan tulisan. Karakter diajarkan melalui teladan. Oleh karena itu, Ibu dan Bapak Guru yang saya muliakan, jadilah figur-figur yang diteladani oleh murid-murid dan lingkungannya.

Akhirnya, kepada seluruh Guru, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, saya sampaikan apresiasi. Sekali lagi, atas nama pemerintah, saya sampaikan terima kasih. Ikhtiar mulia ini harus kita teruskan. Suatu saat kelak, Ibu dan Bapak Guru dapat melakukan refleksi atas apa yang sudah dijalani sambil bersyukur bahwa di saat Indonesiasedang mengubah wajahnya menjadi lebih baik, lebih bersih, lebih jujur, lebih cerdas, lebih kreatif, dan lebih cerah, Ibu dan Bapak Guru memegang peran penting.

Kelak Ibu dan Bapak dapat berkata, "Saya disana, saya terlibat. Sekecil apapun saya ikut mendidik generasi lebih baik. Saya ikut melahirkan generasi baru dan ikut berkontribusi membuat wajah Indonesia yang lebih cemerlang, dan membanggakan."

Selamat meneruskan pengabdian mulia, selamat menginspirasi, dan Selamat Hari Guru. Salam hangat,
Anies Baswedan

Sumber artikel : http://kemdikbud.go.id

Jumat, 15 Agustus 2014

SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PADA UPACARA PERINGATAN HUT KE-69 RI - MINGGU, 17 AGUSTUS 2014

Assalamu’alaikum wr. wb., Selamat pagi, dan Salam sejahtera.

Alhamdulillah, marilah kita senantiasa bersyukur ke hadirat Illahi Rabbi, Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, pada pagi hari ini kita dapat memperingati hari ulang tahun kemerdekaan ke-69 negara kita, Republik Indonesia, yang sama-sama kita cintai dan kita banggakan.


Mengawali pidato saya, mengingat kita masih berada dalam susana Idul Fitri 1435 H, maka dengan ini, saya atas nama pribadi dan Kementerian, menyampaikan ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.

Hadirin yang saya hormati,

Pada momentum peringatan HUT Proklamasi ke-69 ini, saya tidak bosan-bosannya kembali mengajak para hadirin untuk bersyukur sekaligus memanjatkan doa ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa agar para pahlawan kusuma bangsa dan para pemimpin yang telah mendahului kita, senantiasa dilimpahkan kasih sayang dan ampunan serta di tempatkannya di tempat yang layak. Sedang bagi kita semua, mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa senantiasa menganugerahkan taufik, hidayah, dan kekuatan dalam mengisi kemerdekaan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

Kita semua menyadari, bahwa tantangan dan persoalan yang kita hadapi ke depan, sungguh jauh lebih berat dan rumit. Untuk itu, kita harus mempersiapkan generasi yang mampu mengelola dan menjawab berbagai persoalan dan tantangan tersebut sesuai dengan jamannya. Itulah mengapa, anak-anak kita harus mendapatkan layanan pendidikan yang semakin terjangkau dan semakin berkualitas. Mereka harus mendapatkan layanan pendidikan sedini mungkin (start earlier), setinggi mungkin (stay longer) dan mampu menjangkau seluas mungkin, termasuk bagi yang tidak terjangkau (reach wider).

Sedikitnya ada dua hal yang sangat mendasar terkait dengan layanan pendidikan.

Pertama, menyangkut akses untuk mendapatkan layanan pendidikan, yang di dalamnya dipengaruhi oleh ketersediaan dan keterjangkauan.

Beberapa kebijakan dan program seperti BOS untuk pendidikan dasar dan menengah, Pendidikan Menengah Universal (PMU) atau wajib belajar 12 tahun, Bantuan Siswa Miskin, Bidikmisi, Pengiriman Guru untuk daerah terpencil, terdepan dan tertinggal, melalui SM3T, Bantuan Operasional untuk Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), pendirian perguruan tinggi negeri baru dan sekolah berasrama, merupakan upaya untuk meningkatkan akses secara inklusif dan berkeadilan.

Alhamdulillah, dengan berbagai kebijakan tersebut, akses untuk mendapatkan layanan pendidikan telah meningkat drastis. Sebagai contoh Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk sekolah menengah pada tahun 2004 hanya 49 %, dalam kurun waktu 10 tahun, naik menjadi 82 % pada tahun 2013. Demikian juga untuk Perguruan Tinggi, tahun 2004 hanya 14.6 % naik menjadi 29.9 % pada tahun 2013.

Kedua, terkait dengan kualitas pendidikan yang dipengaruhi oleh kualitas guru, kurikulum dan sarana prasarana. Pengembangan kapasitas dan profesionalitas guru melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan mutlak diperlukan. Dengan kapasitas dan profesionalitas itulah, kita berharap kinerja dunia pendidikan semakin baik. Berdasar peningkatan kinerja itu, kita tingkatkan kesejahteraan dan perlindungan terhadap pendidik dan tenaga kependidikan. Alhamdulillah, dalam rangka penerapan Kurikulum 2013, telah dilatih sekitar 1.3 juta guru.

Kurikulum 2013 yang kita terapkan secara bertahap dan menyeluruh pada tahun ajaran 2014/2015, dimaksudkan untuk membekali anak-anak kita agar memiliki kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan secara utuh. Mereka akan mampu berpikir orde tinggi, kreatif dan inovatif, berkarakter mulia, cinta dan bangga menjadi warga Indonesia.

Adapun, penyiapan sarana dan prasarana setidaknya bisa memenuhi standar layanan minimal. Sebagai contoh, selama periode 2010-2014, telah dilakukan rehabilitasi 249.688 ruang kelas yang tidak layak, dibangun 44.552 ruang kelas baru dan 3.189 unit sekolah baru. Dan tentu masih banyak penyediaan sarana dan prasarana yang lain.

Itu semua kita lakukan sebagai upaya agar anak-anak kita mampu menjawab berbagai persoalan dan tantangan sesuai dengan zamannya, sekaligus menyiapkan generasi emas, menyongsong kejayaan Indonesia 2045.

Tentu, kita bersyukur dengan berbagai capaian tersebut, namun kita semua tentu menyadari bahwa masih banyak tantangan dan persoalan yang harus kita selesaikan.

Hadirin yang saya hormati,

Tahun ini, adalah tahun terakhir pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu II. Kita semua menginginkan dan berharap ada keberlanjutan dan keberlangsungan dalam memberikan layanan pendidikan dan kebudayaan. Bahkan kita berharap agar pemerintahan ke depan jauh lebih sukses. Untuk itu, sekarang ini sedang dipersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan apa saja yang telah dicapai, persoalan dan tantangan sesuai dengan lingkup tugas pokok dan fungsi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Akhirnya, dalam kesempatan yang baik ini, ijinkan, saya untuk menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pemangku kepentingan khususnya keluarga besar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atas kerja sama yang sangat baik dalam melaksanakan program-program kementerian. Sekaligus, saya mohon pamit dan memohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan. Sekali lagi, mari kita berikan dukungan penuh kepada pemerintahan yang akan datang serta kita doakan mudah-mudahan bisa memberikan layanan di bidang pendidikan dan kebudayaan, jauh lebih baik.

Mudah-mudahan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita, dan apa yang kita kerjakan selama ini, dalam upaya mengisi proklamasi kemerdekaan, dicatat sebagai bagian dari amal kebajikan.

Dirgahayu Republik Indonesia, Dirgahayu Negara Tercinta, Selamat Hari Ulang Tahun ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia. Jayalah Dunia Pendidikan dan Kebudayaan, Jayalah Bangsaku, dan Jayalah Negeriku.
Wassalamu ‘alaikum wr. wb.

JAKARTA, 17 AGUSTUS 2014
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN,
ttd,
MOHAMMAD NUH

Links download file sumber : Kemdikbud RI

Selasa, 15 Juli 2014

PEDOMAN PERINGATAN HUT RI KE-69, UPACARA BENDERA 17 AGUSTUS 2014 DISELENGGARAKAN DI IBUKOTA, PROVINSI, KABUPATEN/KOTA, DAN DI SETIAP INSTANSI / KESATUAN

Berdasarkan surat edaran dari Kementerian Sekretaris Negara Nomor : B-622 / M.Sesneg / Setmen / KK.08/06/2014 tentang Pedoman Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2014 yang ditujukan kepada Pimpinan Lembaga Negara, Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Gubernur Bank Indonesia, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Kepala Perwakilan RI di Luar Negeri, Gubernur Provinsi, Bupati dan Walikota di seluruh Indonesia.


Dalam rangka Peringatan Hari UIang Tahun Ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2014 tanggal 17 Agustus 2014, disampaikan Pedoman Peringatan HUT RI Tahun 2014 sebagai berikut:

1. Tema dan Logo Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-69 Tahun 2014:

a. Tema Peringatan Hari UIang Tahun Ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2014 adalah: “Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Dukung Suksesi Kepemimpinan Nasional Hasil Pemilu 2014 Demi Kelanjutan Pembangunan Menuju Indonesia yang Makin Maju dan Sejahtera”.

b.   Tema dan Logo Peringatan Hari UIang Tahun Ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2014 (terlampir) dapat juga diunduh pada links artikel ini atau di website Kementerian Sekretariat Negara (www.setneg.go.id).

c.   Tema dan Logo Peringatan Hari UIang Tahun Ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2014 tersebut agar diperbanyak untuk disebarluaskan kepada masyarakat sampai di tingkat Kelurahan/Desa.

2. Acara Pokok di Tingkat Pusat adalah:

a.   Hari Rabu, tanggal 13 Agustus 2014: Pukul 10.00 WIB. Penganugerahan Tanda Kehormatan Republik Indonesia di Istana Merdeka.

b.  Hari Kamis, tanggal 14 Agustus 2014: Pukul 13.00 WIB. Pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara.

c.   Hari Jumat, tanggaI 15 Agustus 2014:

Ø  Pukul 09.00 WIB. Pidato Kenegaraan Presiden dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2014 di Depan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di Ruang Nusantara Gedung MPR, DPR, DPD.

Ø   Pukul 14.30 WIB. Pidato Kenegaraan Presiden daiam rangka Penyampaian Pengantar/Keterangan Pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2015 beserta Nota Keuangannya pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang I DPR RI Tahun Sidang 2014-2015 di Ruang Nusantara Gedung MPR, DPR, DPD.

d.   Hari Sabtu, tanggal 16 Agustus 2014: PukuI 24.00 WIB. ApeI Kehormatan dan Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan Nasional Kaiibata.

e.   Hari Minggu, tanggaI 17 Agustus 2014:

Ø  Pukul 10.00 WIB. Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Halaman Istana Merdeka.

Ø Pukul 12.00 WIB. Ramah Tamah dengan para Perintis Kemerdekaan, Veteran, Purnawirawan, Wredhatama, Warakawuri, Pahlawan Nasional dan Angkatan 45 di Istana Negara.

Ø   Pukul 17.00 WIB. Upacara Penurunan Bendera Negara Sang Merah Putih di Halaman Istana Merdeka. * Diawali dengan pertunjukan marching band dan kesenian pada pukul 15.00 WIB.

Ø  Pukul 20.00 WIB. Resepsi Kenegaraan di halaman tengah Istana Merdeka dan Istana Merdeka.

f.    Hari Senin, tanggal 18 Agustus 2014:

Ø  Pukul 1500 WIB. Pawai Seni Budaya Kreatif di halaman Istana Merdeka.

Ø  Pukul 20.00 WIB. Silaturrahim dengan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), Pasukan Kehormatan Taruna Akademi TNI dan Akademi Polisi, Paduan Suara dan Orchestra Gita Bahana Nusantara, Para Teladan NasionaI serta Peserta Lomba dan Pameran Photo Indonesia Tahun 2014 di JI. Expo Kemayoran.

3.Penyelenggaraan Acara di Daerah Hendaknya Memperhatikan:

a.  Pada tanggal 15 Agustus 2014 agar masyarakat di daerah mengikuti siaran Iangsung Pidato Kenegaraan Presiden baik melalui radio maupun televisi.

b.  Pada tanggal 17 Agustus 2014 agar diselenggarakan Upacara Bendera secara terpusat di Ibukota Provinsi, dan Ibukota Kabupaten/Kota, disamping Upacara Bendera di setiap instansi / kesatuan masing-masing.

c. Penyelenggaraan acara memperingati Hari Ulang Tahun Ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2014 dilaksanakan dengan berlandaskan pada tema dan logo yang sudah ditentukan, dirayakan secara meriah dan khidmat, diusahakan sehemat mungkin pembiayaannya serta dengan memperhatikan situasi dan kondisi setempat.

4. Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri Agar Menyesuaikan Ketentuan-Ketentuan Tersebut Di Atas, dengan Inspektur Upacara Duta Besar atau Kepala Perwakilan RI.

5.Penyelenggaraan Acara Hiburan Hendaknya Memperhatikan:

a. Perayaan Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2014 agar dijadikan momentum sebagai sarana pendidikan dan hiburan bagi rakyat.

b.   Penyelenggaraan acara hiburan tidak hanya terpusat di lbukota Provinsi dan lbukota Kabupaten/Kota, tetapi menyebar ke wilayah-wilayah kecamatan sampai ke kelurahan-kelurahan dan desa-desa, agar masyarakat di wilayah kelurahan dan pedesaan ikut menikmati dan berpartiipasi secara optimal.

c.  Panitia penyelenggara harus berkoordinasi dengan unsur aparat keamanan dalam setiap penyelenggaraan acara hiburan agar keseluruhan acara dapat berlangsung secara lancar, rapi, tertib dan teratur.

d. Mendorong seluas mungkin prakarsa dan kreativitas masyarakat dalam penyelenggaraan acara peringatan serta mengedepankan hiburan khas daerah/tradisional, sehingga hakekat peringatan dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk masyarakat dapat benar-benar terwujud.

6. Sesuai ketentuan Pasal 7 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, agar seluruh masyarakat, Instansi Pemerintah maupun Lembaga Swasta mengibarkan Bendera Merah Putih selama lima hari berturut-turut, mulai tanggal 14 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 18 Agustus 2014.

Download pedoman peringatan HUT RI ke-69 tahun 2014, silahkan klik pada links sumber dari artikel berikut di sini... Semoga bermanfaat dan terimakasih... Merdeka...!