Rabu, 14 Januari 2015

KEMENDIKBUD SIAPKAN LAYANAN PENDIDIKAN DALAM SATU TEMPAT (SATU PINTU)

Dalam pembangunan jangka menengah, pemerintah pada saat ini sedang fokus dalam tiga dimensi untuk membawa bangsa Indonesia kearah kemajuan. Ketiga dimensi itu adalah dimensi pembangunan manusia, dimensi pembangunan sektor unggulan, dan dimensi pembangunan pemerataan dan kewilayahan. Dimensi pembangunan manusia adalah kunci dari dimensi-dimensi pembangunan lainnya dan pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam pembangunan manusia tersebut.

Sehubungan dengan hal itu, pembangunan manusia pada posisi yang sangat penting dan menentukan keberhasilan dimensi lainnya. Maka, apabila program yang ada tidak dibarengi dengan pembangunan manusia yang baik, pasti akan ada kendala di lapangan.

Untuk itulah gubernur, walikota, dan bupati, diimbau agar melakukan perbaikan terkait dimensi pembangunan manusia dalam hal mengubah pola pikir, melakukan revolusi karakter, dan melakukan serangan nilai-nilai di birokrasi dan atau masyarakat yang pola pikirnya masih lambat. Perlu dibangun sistem agar birokrasi dan atau masyarakat berubah menjadi lebih cepat dalam pelayanannya.


Untuk meraih keberhasilan di semua dimensi, betapa penting perubahan mindset seperti yang digarisbawahi oleh Presiden RI, Joko Widodo, seperti itu. Perlu saya tekankan, pendidikan merupakan bagian tak terpisahkan dalam pembangunan manusia, baik dalam hal membentuk karakter, keterampilan, maupun kecerdasan. Oleh karena itu, pemerintah akan fokus pada pendidik karena kunci keberhasilan sebuah pendidikan adalah pendidiknya. Apabila kualitas pendidiknya meningkat, maka kualitas kelasnya meningkat. Begitu juga apabila kualitas kepala sekolahnya meningkat, maka kualitas sekolahnya meningkat pula.

Kementeran Pendidikan dan Kebudayaan berharap, para pendidik dapat menunaikan tugas mendidik dengan sebaik-baiknya. Jangan pernah melihat anak-anak semata-mata sebagai anak hari ini, kita harus melihat mereka sebagai masa depan Indonesia. Jadikan mereka sebagai pembelajar. Sedangkan para peserta didik,kita harapkan dapat menumbuhkan seluruh potensi yang dimilikinya. Dengan begitu, peserta didik memberikan kebahagiaan bagi orang tua, bangsa, dan negara.

Pada kesempatan baik ini, saya mengajak para guru, siswa, dan orang tua, untuk dapat menggunakan fasilitas sekolah yang baik. Ajak seluruh anak yang tidak bersekolah untuk ikut belajar di sekolah. Tiada hal yang paling membahagiakan bagi kita semua yang berada di dunia pendidikan saat melihat anak-anaknya berhasil menjadi seorang dikemudian hari.

Selain itu, saya juga meminta birokrasi pendidikan berorientasi pada perubahan kondisi pendidikan, bukan sekedar menjalankan SOP (Standard Operational Procedure). Birokrasi harus diberi target, sehingga provinsi, kabupaten/kota, dan sekolah mempunyai target masing-masing. Kita sedang mengejar perubahan, bukan sekadar menjalankan SOP saja.

Sesuai dengan instruksi presiden bahwa agar birokrat menyediakan layanan publik terintegrasi atau yang disebutnya sebagai one stop service, jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyiapkan diri secara baik. Hal itu karena satu minggu pertama sejak pelantikan Kabinet Kerja, saya telah menginstruksikan agar jajaran Kemendikbud menyiapkan layanan pendidikan dalam satu tempat.

Setidaknya ada lebih dari 50 pelayanan yang akan bisa dilakukan dalam satu pintu. Sekarang sedang dalam proses pembuatan layanan demikian. Ada banyak layanan, misalnya pelayanan sertifikasi bagi guru, bahkan hingga legalisasi, nanti akan dilayani di satu tempat. Saya rasa, memang sudah saatnya Kemendikbud memberi layanan pendidikan secara baik bagi semua orang. Dengan layanan yang baik, Insyallah kualitas pendidikan dan output-nya juga menjadi baik. Semoga. (Sumber - http://kemdikbud.go.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar