Jakarta, Kemdikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, salah satu pentingnya pendidikan karakter adalah untuk mengantisipasi masuknya pemikiran-pemikiran atau ideologi yang tidak sesuai dengan ideologi bangsa Indonesia. Ia mengatakan, untuk melawan suatu ideologi harus menggunakan domain pikiran atau ideologi juga, bukan dengan kekerasan fisik.
Salah satu cara yang ditempuh Kemdikbud untuk memperkuat ideologi kebangsaan anak Indonesia adalah melalui mata pelajaran yang sarat dengan pendidikan karakter, seperti Agama, PPKn dan Sejarah. Mendikbud mengatakan, rasa cinta terhadap tanah air juga harus ditanamkan sejak dini kepada anak-anak Indonesia.
"Kalau dari kementerian (Kemdikbud), di Kurikulum 2013 nanti pelajaran agama kita revitalisasi, PPKN kita benahi dan sejarah kita perkuat lagi untuk antisipasi pikiran-pikiran yang tidak sesuai dengan ideologi kita," ujar Mendikbud usai pertemuan dengan Panglima TNI Moeldoko di kantor Kemdikbud, Jakarta, (06/08/2014).
Ia menjelaskan, dalam Kurikulum 2013, pelajaran sejarah tidak lagi menekankan pada hafalan teoritis yang semata, melainkan pemahaman yang bersifat lebih dinamis. "(Pelajaran) sejarah lebih ke arah nilai perjalanan bangsa supaya memahami nilai-nilai yang kita tanami seperti apa. Dari situ, kita bentengi pemahaman dan pikiran. Begitu juga dengan Pancasila yang harus dikemas pelajarannya dalam bentuk nilai dinamis, sehingga bisa dipakai menjawab masalah kekinian," katanya.
Mendikbud juga menuturkan, saat ini pelajaran sejarah dalam Kurikulum 2013 bukan hanya berisi pengetahuan tentang sejarah, tetapi dipakai sebagai bagian dari pendidikan karakter. Saat mempelajari sejarah, peserta didik tidak hanya mempelajari masa lalu, melainkan ada tiga dimensi waktu, yaitu masa lalu, masa sekarang, dan masa depan, sehingga peserta didik dapat melihat nilai-nilai yang terkandung dalam perjalanan suatu bangsa. (Desliana Maulipaksi)
Sumber : Kemdikbud RI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar